Pinjol Ancam Produktivitas Karyawan, Apa Kata Perusahaan?

Ali Putera

|

26 March, 2024

Bagikan artikel ini

Icon Facebook

Icon Twitter

Pinjol

Tingginya gaya hidup membuat beberapa karyawan rela menggunakan pinjol sebagai solusi praktis mendapatkan dana dalam waktu singkat. 

Pinjol

Sumber : Okezone

Supaya tetap dapat memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang tinggi, tak sedikit karyawan yang memutuskan untuk meminjam uang kepada perusahaan pembiayaan online alias pinjol. Meski demikian, melek teknologi yang tidak berbanding lurus dengan pemahaman yang baik tentang literasi finansial membuat karyawan tergoda untuk pinjam uang dari lembaga ilegal, terutama generasi muda.

Sayangnya, kondisi akan menjadi lebih rumit apabila besar pemasukan tidak lebih tinggi dibandingkan pengeluaran. Tanpa disadari, hal ini juga memberi dampak yang cukup signifikan terhadap produktivitas dan kinerja. Sebenarnya, apa hubungan antara pinjol dan produktivitas? Selain itu, bagaimana perusahaan menanggapi hal ini?

Sumber : BeritaSatu

Pengaruh Pinjol terhadap Produktivitas Karyawan

Ketika seorang karyawan menggunakan jasa pinjol dan tak mampu menyelesaikan utang dalam tempo yang sudah ditentukan, tentunya mereka akan merasa kebingungan dan khawatir. Saat ditagih, bukan tidak mungkin karyawan yang terlibat akan mencari orang terdekat, seperti rekan kerja maupun keluarga untuk membantu menutup utang yang angkanya semakin besar.

Hal ini tentu dapat menjadi lebih buruk karena perusahaan pembiayaan dapat dengan mudah mengakses kontak yang ada di ponsel kreditur. Mereka akan menghubungi keluarga atau rekan kerja dan menggunakan kata-kata yang kurang sopan. Alhasil, karyawan yang terlibat pinjol akan cemas dan stres sehingga berdampak pada terganggunya aktivitas harian, termasuk penurunan produktivitas kerja.

Selain itu, suasana di lingkungan kerja pun menjadi tidak nyaman dan tidak kondusif. Ini karena rekan kerja dari karyawan yang berutang pasti merasa sangat terganggu dengan berbagai ancaman dan kata-kasar kasar dari pihak penagih utang.

Ironisnya, tak sedikit generasi muda yang terlibat dengan pinjol, terutama pinjol ilegal untuk bisa mendapatkan uang dengan cara yang cepat dan singkat untuk mengikuti gaya hidup yang berlebihan. Tanpa disadari bahwa gaji bulanan rata-rata mereka tidak lebih tinggi nilainya dari pinjaman yang diajukan.

Bagaimana Perusahaan Menyikapinya?

Maraknya isu karyawan yang terlilit utang dengan pinjol tentu menjadi isu besar bagi perusahaan. Bukan tanpa alasan, produktivitas karyawan yang menurun sudah pasti sangat berpengaruh pada operasional perusahaan, yang akhirnya berdampak pula pada target yang harus dicapai. Belum lagi situasi yang tidak nyaman di lingkungan kerja yang mengakibatkan buruknya kerja sama tim.

Agar tidak terus terjadi, mau tidak mau saat ini perusahaan harus mengambil langkah tegas. Salah satunya yaitu dengan melakukan pengecekan skor kredit para pelamar kerja, tak terkecuali untuk para lulusan baru atau fresh graduate. Hal ini didasari dengan semakin tingginya angka kredit macet pada usia muda, bahkan di usia kurang dari 19 tahun.

Selain melakukan tes tertulis, diskusi grup dan wawancara internal, perusahaan juga sering melakukan background check atau pengecekan latar belakang guna lebih mengenal kandidat. Proses ini bertujuan untuk memastikan semua informasi yang diberikan dan disertakan dalam CV atau ketika proses wawancara oleh kandidat adalah benar dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan meminimalisir kekeliruan dalam proses rekrutmen dengan memilih kandidat yang sesuai serta mempunyai rekam jejak yang baik pada masa lalu. Ketika melakukan background check, perusahaan tidak hanya mengecek pendidikan terakhir kandidat, tetapi juga dapat menghubungi atasan di perusahaan sebelumnya, mengecek catatan kriminal, dan memeriksa skor kredit.

Tujuan Melakukan Pemeriksaan Skor Kredit

Sering kali, pemeriksaan skor kredit dilakukan untuk calon karyawan yang hendak mengisi posisi yang ada kaitannya dengan keuangan perusahaan, misalnya akuntan. Namun, sekarang ini pemeriksaan skor kredit berlaku bagi seluruh kandidat tanpa terkecuali. Tujuannya tentu saja melindungi finansial perusahaan.

Sebab, apabila kandidat diketahui memiliki rekam jejak yang kurang baik, dalam hal ini pernah memiliki utang besar dan catatan kredit yang bermasalah, dikhawatirkan kandidat dapat melakukan tindakan kriminal yang tentunya merugikan perusahaan, seperti pencurian atau mengambil aset perusahaan.

Selain itu, pemeriksaan skor kredit juga dapat membuat perusahaan mengetahui bagaimana kandidat mengelola finansial mereka. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada stabilitas mereka di perusahaan.

Di sisi lain, perusahaan, terutama HR tentu juga harus cermat dan teliti dalam mengelola semua data karyawan. Agar lebih mudah, perusahaan sebaiknya menggunakan software atau aplikasi HR seperti Nusawork. Selain dapat mengelola data karyawan dengan lebih efisien, menggunakan layanan tersebut juga memudahkan tim HR dan Finance dalam menghitung gaji karyawan, mengelola absensi, dan menghitung pajak. Bahkan, HR juga dapat mengecek apakah karyawan sedang mengajukan pinjaman ke perusahaan jika berlangganan Nusawork. Agar lebih aman, pastikan untuk mengelola keuangan dengan baik dan jauhi pinjol ilegal, ya!

Artikel Terkait

Waspada Jebakan Digital: Tips Tuntas Menghindari Scam dan Malware yang Marak Beredar

Blog

Waspada Jebakan Digital: Tips Tuntas Menghindari Scam dan Malware yang Marak Beredar

Kejahatan siber, terutama dalam bentuk scam dan penyebaran Malware, kini menjadi ancaman harian di dunia digital. Pelaku kejahatan semakin canggih, memanfaatkan ketidaktahuan pengguna untuk mencuri data pribadi, finansial, bahkan identitas. Oleh karena itu, setiap pengguna internet wajib memiliki kesadaran dan strategi pertahanan yang kuat. Berikut adalah Tips Menghindari Scam Malware yang efektif. Pilar 1: Waspada terhadap Serangan Phishing dan Social…

Baca:  Beginilah Cara Menghitung Pajak PPh 21
nusawork
|
03 November, 2025
Stop Kelelahan Mental Sebelum Kerja: Strategi Mengatasi Commuting Stress Demi Kesehatan Mental Pekerja

Blog

Stop Kelelahan Mental Sebelum Kerja: Strategi Mengatasi Commuting Stress Demi Kesehatan Mental Pekerja

Jarak antara rumah dan kantor mungkin terlihat hanya sebagai masalah logistik atau waktu. Namun, bagi jutaan pekerja, perjalanan harian yang panjang dan melelahkan (sering disebut commuting) adalah beban berat yang secara diam-diam menggerogoti kinerja, dan yang lebih penting, kondisi psikologis mereka. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana commute stress memengaruhi kesehatan mental dan menawarkan solusi yang terfokus pada kesejahteraan psikologis…

Baca:  Pengembangan Budaya Perusahaan yang Kuat, Fondasi Penting untuk Keberhasilan dan Pertumbuhan Jangka Panjang
nusawork
|
17 October, 2025
Gaya Hidup Media Sosial: Antara Flexing Culture dan Krisis Kesehatan Mental

Blog

Gaya Hidup Media Sosial: Antara Flexing Culture dan Krisis Kesehatan Mental

Media sosial telah berubah dari sekadar alat komunikasi menjadi sebuah panggung global yang sangat berpengaruh, membentuk cara kita berinteraksi, mengonsumsi, dan bahkan memandang diri sendiri. Gaya Hidup Media Sosial kini identik dengan citra yang terpoles, menciptakan sebuah budaya yang disebut Flexing Culture—pamer kekayaan atau kesuksesan demi validasi. Namun, di balik layar filter dan like, terdapat konsekuensi signifikan yang mengancam Kesehatan…

Baca:  Kenapa Slip Gaji Diperlukan oleh Karyawan dan HR?
nusawork
|
14 October, 2025
nusawork

Siap untuk kerja lebih produktif dengan Nusawork?

Optimalkan administrasi HR perusahaan Anda dan tingkatkan produktivitas karyawan dengan sistem HR terintegrasi.